MAGELANG – SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang sukses menggelar kegiatan kemah Pandu Hizbul Wathan yang dikemas dalam bentuk Simfoni Pandu Pengenal (Simpul) #1. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (12–14 Juni 2025), bertempat di Lapangan Sadegan, Desa Sumber Arum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam organisasi kepanduan Hizbul Wathan, di antaranya dari Kwartir Wilayah (Kwarwil) Hizbul Wathan Jawa Tengah, Ramanda Muhammad Dzikron, serta Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan Kota Magelang, Ramanda Mustaqim, yang juga didaulat untuk membuka acara secara resmi.
Dalam sambutannya, Ramanda Mustaqim menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai ceria dan kegembiraan dalam setiap aktivitas kepanduan. Menurutnya, menjadi anggota Hizbul Wathan tidak boleh merasa terbebani.
“Hizbul Wathan itu identik dengan keceriaan. Dalam setiap kegiatan, anak-anak harus merasa senang, tidak terbebani, dan penuh semangat. Salah satu isi Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan adalah selalu menolong dan wajib berjasa. Maka kami berharap siswa-siswi mampu menjadi pribadi yang suka menolong dan peduli terhadap sesama,” ungkapnya di depan peserta kemah.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kegiatan seperti kemah adalah ajang latihan menghadapi tantangan dan kendala secara nyata. Oleh sebab itu, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati dan jiwa saling membantu di antara para peserta.
“Tantangan dalam kemah adalah sesuatu yang wajar. Dari sinilah mereka belajar empati dan saling bantu. Ini adalah esensi dari kepanduan,” tambahnya.
Kegiatan Simpul #1 ini diikuti oleh sekitar 400 siswa dari kelas VII dan VIII. Mereka mengikuti berbagai materi pembinaan yang meliputi latihan tali-temali, baris-berbaris, hingga kegiatan sosial dan keagamaan yang dirancang untuk menanamkan jiwa kepemimpinan dan solidaritas.
Wasi’un, selaku Kepala SMP Mutual Kota Magelang, menyambut baik antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan kemah menjadi salah satu sarana efektif untuk membentuk karakter siswa.
“Anak-anak sangat antusias. Mereka belajar banyak hal selama tiga hari ini. Mulai dari kemandirian, kedisiplinan, hingga rasa tanggung jawab dan empati. Semua itu penting untuk bekal mereka di masa depan,” ujar Wasi’un saat ditemui awak media di lokasi kegiatan.
Menurutnya, Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom Muhammadiyah merupakan wadah yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan secara seimbang. Oleh karena itu, SMP Mutual berkomitmen penuh dalam mendukung kegiatan ortom tersebut.
“Kami ingin siswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter sosial yang kuat. Hizbul Wathan adalah media strategis untuk itu,” tambahnya.
Kegiatan Simpati Pandu Pengenal (Simpul) #1 dirancang bukan sekadar perkemahan biasa, tetapi sebagai wahana terpadu yang mengintegrasikan pendidikan karakter dengan metode kepanduan. Dalam sesi-sesi tertentu, peserta juga diajak memahami nilai-nilai Hizbul Wathan melalui permainan edukatif dan diskusi kelompok.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa dibimbing langsung oleh pembina dari sekolah dan pendamping dari Kwarda Hizbul Wathan. Mereka dibekali dengan wawasan tentang kepemimpinan, kerja tim, hingga keterampilan praktis seperti survival dan navigasi sederhana di alam terbuka.
Kegiatan ini ditutup dengan upacara penurunan bendera dan penampilan atraksi kepanduan dari beberapa regu terbaik. Panitia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi agenda rutin dalam pembinaan karakter siswa SMP Mutual Kota Magelang.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang semakin menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang religius, tangguh, dan berjiwa sosial melalui kegiatan kepramukaan Islami ala Hizbul Wathan.
Kontributor : Ardan Pradana
